Minggu, 02 Februari 2014

Printer 3D Serat Karbon Pertama di Dunia

Printer 3D kini sudah bisa digunakan untuk mencetak berbagai benda untuk mempercepat proses pembuatan purwa rupa. Nah, kali ini ada printer 3D baru yang menggunakan bahan carbon fiberatau serat karbon. Keunggulannya ini terletak pada karakteristik serat karbon yang dikenal kuat dan ringan.

Barang yang menggunakan carbon fiber bisa 20 kali lebih keras daripada benda yang berbahan plastik ABS. Untuk membuat produk yang kuat seperti itu, printer hanya memerlukan gelondongan serat karbon sebagai salah satu bahan bakunya. Contoh produk yang bisa dicetak dengan Mark One adalah mainan.
Saat dipamerkan di ajang SolidWords World 2014 di San Diego disebutkan bahwa Mark One juga dapat membuat produk yang mengandung material fiberglassnylon, dan plastik PLA.
Dengan panjang 22 inci dan lebar 13 inci, printer ini cukup kecil sehingga bisa diletakkan di samping komputer meja. Mark One dapat dipesan pada Februari 2014 dan akan mulai didistribusikan 
pada pertengahan tahun ini. Harga yang ditawarkan ialah US$5000 atau sekitar 60 juta rupiah.

Baterai dari Gula

Pengembangan teknologi saat ini banyak diarahkan agar lebih ramah lingkungan. Dan para peneliti dari Virginia Tech pun baru saja menciptakan sebuah baterai ramah lingkungan dengan bahan gula.
Tak hanya ramah lingkungan, baterai yang diklaim mempunyai densitas energi yang tinggi tersebut juga bisa dibuat dengan harga yang murah. Lebih hebatnya, karena berbahan dasar gula, maka baterai diisi ulang dengan sangat mudah.

Profesor Biological System Engineering, Y.H. Percival Zhang mengatakan bahwa gula merupakan senyawa penyimpan energi yang sangat sempurna. Dengan begitu, teknologi baterai berbahan gula ini tak akan membahayakan alam.

Namun Zhang mengatakan,ini bukanlah kali pertama para peneliti mengembangkan baterai dari gula. Sebelumnya pernah dilakukan hal serupa. Bedanya, baterai yang dikembangkan peneliti Virginia Tech mempunyai densitas energi yang lebih tinggi.

Baterai berbahan gula itu pun kemungkinan bisa digunakan untuk khalayak umum dalam tiga tahun mendatang. Dan jika terwujud, maka baterai ini pun kemungkinan akan dipakai pada berbagai perangkat elektronik.